Laman

Senin, 28 November 2011

Gelombang Otak (Brain Wave), Hypnosis dan Sugesti


GELOMBANG OTAK (BRAINWAVE)

Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Gelombang listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak manusia menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Akan tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang paling dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Gelombang otak menandakan aktifitas pikiran seseorang.


Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro Encephalograph (EEG). EEG ditemukan pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG adalah alat yang sering diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang.

Beta, frekuensi 12 - 25 Hz.
Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi, misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat, olah raga, dan memikirkan hal-hal yang rumit. Gelombang beta memungkinkan seseorang memikirkan sampai 9 obyek secara bersamaan.

Alpha, frekuensi 8 - 12 Hz.
Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan.

Theta, frekuensi 4 - 8 Hz
Dominan saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran bawah sadar.

Delta, frekuensi 0,1 - 4 Hz.
Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi.

Penemuan alat untuk mengukur gelombang otak berpengaruh positif terhadap perkembangan hypnosis. Hypnosis yang semula dianggap sebagai hal yang misterius, menakutkan, dan dianggap fenomena supranatural, sekarang sudah diterima secara ilmiah sebagai kondisi alami manusia.

Telah dilakukan penelitian pada sejumlah subjek dan diperoleh hasil bahwa subyek yang sedang dalam kondisi hypnosis, gelombang otaknya antara alpha dan theta. Dalam kondisi terjaga, gelombang otak subyek umumnya adalah beta. Begitu dilakukan induksi, maka gelombang otak subyek secara cepat turun ke alpha, dan setelah dilakukan teknik deepening, otak subyek menunjukkan gelombang theta. Diyakini oleh para ilmuan bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak theta yang dominan, maka sedang terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.

Sekarang anda sudah tahu bahwa seorang dalam kondisi trance hypnosis gelombang otaknya adalah antara alpha dan theta. Pertanyaannya, apakah gelombang otak alpha dan theta hanya terjadi pada kondisi trance hypnosis saja?

Ternyata tidak. Secara alami anda memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur. Ketika anda sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih menyadari keberadaan anda, maka seperti itulah kondisi hypnosis. Ketika anda terjaga dari tidur, dan masih malas untuk beranjak dari tempat tidur karena masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi hypnosis.


Kondisi hipnotis yang dalam (deep trance) setara dengan kondisi gelombang Theta. Teknik hipnotis adalah seni untuk membawa seseorang dari kondisi aktif (Beta) ke kondisi tenang (Alpha & Theta).

Kondisi Theta adalah kondisi dimana pikiran sadar tidak aktif, dan pikiran bawah sadar bersifat reseptif, atau mudah menerima saran dan sugesti dari luar.
Kondisi Delta adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar tidak aktif, tetapi pikiran bawah sadar non reseptif.

Aktifitas gelombang otak menjelang tidur

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ketika manusia menjelang tidur, yang terjadi adalah penurunan gelombang otak yang menyebabkan terjadinya perpindahan area, yaitu dari Beta, turun ke Alpha, kemudian turun lagi ke Theta, dan akhirnya memasuki tidur sempurna yaitu Delta. Hal ini juga berlaku bagi anak-anak.

Berdasarkan prinsip bahwa proses tidur adalah proses perpindahan gelombang otak, maka sugesti dapat dimasukkan ketika gelombang otak diperkirakan sudah mulai menyentuh Theta, tetapi belum memasuki Delta.

Secara praktis, saran atau sugesti untuk anak dapat mulai diucapkan ketika anak mulai tertidur, karena tidur di awal ini belumlah tidur sempurna (Delta) melainkan suatu kondisi dimana pikiran bawah sadar memiliki sifat paling reseptif (Theta). Walaupun kondisi Theta belum merupakan tidur “sempurna” akan tetapi bagi Subyek dalam hal ini anak, tidur ini tetap dirasakan sebagai tidur sempurna, sehingga kemungkinan anak tidak akan mendengarkan sugesti yang diberikan, tetapi sugesti ini justru didengarkan dengan baik oleh pikiran bawah sadar mereka, sehingga berproses kepada perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

Jika tepat ketika anak baru mulai tertidur atau sudah mulai tidak merespon suara luar, maka orang tua dapat mulai mengucapkan kalimat-kalimat saran, lakukan sekitar 15 menit secara berkesinambungan. Hal ini penting, karena jika sugesti sempat terhenti beberapa menit, maka anak akan “meluncur” memasuki gelombang Delta, atau gelombang tidur alamiah.

Fenomena ini sebenarnya sudah sering dialami anak dimanapun juga, yaitu mereka mudah mengingat dongeng menjelang tidur, walaupun mungkin ketika dongeng ini baru dibacakan, mereka sudah tertidur dengan pulas. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng tersebut justru didengarkan oleh pikiran bawah sadar, sehingga menjadi ingatan yang sangat kuat.

Teknik ini juga dapat diterapkan kepada anak autis, karena bagi penderita autis tentu tidak dapat diterapkan hipnotis formal, karena fokus menjadi permasalahan utama bagi anak penderita autis.
Teknis diatas senada dengan teknik hypnosleep seperti yang telah kita ulas sebelumnya.

Suatu rangkaian kata atau kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan beberapa “aturan” sebagai berikut ini :

Client Language Preference

Pergunakan kata dan kalimat yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah “bahasa ibu” dari Subyek, serta kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.

Pacing – Leading

Secara sederhana dalam kaidah hipnotis, Pacing berarti “fakta” dan Leading berarti “saran”. Kalimat-kalimat hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.

Repetition

Lakukan pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih efektif dalam “menembus” pikiran bawah sadar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar