Laman

Minggu, 20 November 2011

Sejarah Hypnosis



SEJARAH HYPNOSIS
Hipnosis telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sayangnya hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Seiring waktu berjalan, hipnosis telah diteliti secara ilmiah dan dipelajari semakin mendalam demi kebaikan umant manusia.
Ormond McGill (1913-2005)     
Ormond McGill dijuluki sebagai “The Dean Of American Stage Hypnotist”. Ia telah menulis banyak buku, diantaranya adalah The Encyclopedia Of Genuine Stage Hypnotism, yang dianggap sebagai “kitab suci”-nya para hipnotis hiburan.
Sejak tahun 1947 hingga 1954, Ormond McGill dengan nama samaran Dr.Zom, bersama istrinya yang bernama Delight, selalu melakukan pertunjukan hipnosis hiburan keliling dunia. Ia sering pergi ke eropa, asia dan Australia untuk menyajikan stage hypno. Sejak 1981 ia mengabdikan hidupnya untuk mengajarkan hipnoterapi, hingga akhir hayatnya.
Dave Elman (1900-1967)             
Dave Elman merupakan tokoh hipnosis yang memperkenalkan berbagai teknik induksi cepat. Ia memiliki latar belakang sebagai hypnotist entertainment, meski kemudian ia lebih memilih menjadi seorang musisi. Ia bermain saxofon dan biola.
Pada 1948 ia berinisiatif untuk tampil lagi sebagai hypnotist entertainment. Diluar dugaan, atraksi Dave Elman telah memikat hati beberapa dokter yang hadir sebagai penonton saat itu. Kemudian para dokter tersebut meminta Dave Elman mengajarkan hipnoterapi.
Milton H. Erickson (1901-1980) 
Ericson merupakan seorang psikiater spesialisasi hipnoterapi dan terapi keluarga. Ia adalah orang yang memperkenalkan induksi yang lebih halus dari cara-cara induksi sebelumnya.
Sebelum Erickson, hipnosis selalu dilakukan dengan cara otoritarian. Sedangkan Erickson lebih memilih untuk mengalihkan perhatian klien untuk memasukkan induksi, atau induksi secara tidak langsung. Hingga ia menemukan teknik-teknik yang dahsyat dan masih sering digunakan hingga saat ini, misalnya dengan cara membingungkan pola pikiran sadar klien, atau dengan berjabat tangan.
Igmund Freud (1856-1939)        
Freud merupakan tokoh yg sangat dikenal pada bidang psikologi. Ia adalah murid dari Charcot, kemudian ia juga belajar hipnosis dari Bernheim dan Libeault.Setelah kembali ke negaranya, Wina, Freud mulai mengaplikasikan hiposis menurut versinya. Ia menggabungkan teknik katarsis dengan hipnosis, yang kemudian dikenal dengan istilah abreaksi.
Emile Coue (1875-1926)            
Emile Coue merupakan seorang ahli farmasi. Ia menemukan bahwa pujian yang diberikan pada obat akan mempengaruhi kesembuhan pasien. Emile juga merupakan orang yang sangat berjasa dalam memperkenalkan otosugesti, atau disebut dengan self hipnosis pada saat ini. Ia meyakini bahwa sugesti dapat digunakan untuk hal-hal yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, ia memiliki sebuah ucapan self hipnosis yang sangat terkenal “Day by day, in every way, I’m getting better and better”.
Piere Janet (1859-1947)            
Janet adalah murid Charcot yang pada tahun 1889 menjabat sebagai direktur laboratorium di  klinik Salpetriere.Ia adalah orang yang pertama mencetuskan istilah “subconcius” untuk menjelaskan tentang “pikiran bawah sadar” yangkemudian menjadi istilah yang sering digunakan dalam kajian psikologi. Hal-hal inilah yang kemudian mempengaruhi Sigmund Freud dan Josef Breuer dalam kajian-kajiannya.
Jean Martin Charcot (1825-1893) 
Charcot merupakan seorang neurology Prancis, sekaligus ia pernah menjabat sebagai Kepala Klinik Salpetriere, sebuah rumah sakit jiwa di Paris.
Charcot menemukan fenomena “disosiasi”. Istilah ini kemudian digunakan hingga sekarang. Penjabaran singkat dari konsep disosiasi adalah sebagai berikut : Fungsi-fungsi mental dalam hipnosis terkesan hilang, namun sebenarnya hanya mengalami disosiasi (keterpisahan) dari kesadaran sehingga untuk sementara berada diluar control pikiran sadar.
Ambroise Auguste Libeault (1823-1904) 
Pada awalnya ia menyamakan antara tidur biasa dengan tidur dalam kondisi hipnosis. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa hal yang membuat seseorang tidur dalam kondisi hipnosis adalah sugesti verbal.Disamping itu, dalam hal penyembuhan faktor yang utama adalah harapan. Hal ini akan membantu meningkatkan sugestibilitas pasien.
  James Braid (1795-1860) 
James Braid adalah seorang dokter penganut mesmerisme yang kemudian mencetuskan istilah hipnosis untuk pertama kali. Karena ia melihat perbedaan antara tidur seperti biasa dan tidur dalam kondisi hipnosis.
Kata hipnosis berasal dari kata Hipnos yaitu nama dewa tidur dalam mitologi yunani. Intilah ini kemudian menjadi popular dan menggantikan istilah mesmerism atau magnetism.
James Braid kemudian melakukan penelitian tentang hipnosis dan membuat pernyataan bahwa keberhasilan hipnosis sangat ditentukan oleh sugesti yang diberikan. Bukan berdasarkan cairan misterius dalam tubuh manusia atau aliran magnet, seperti dianut oleh mesmerisme.
James Esdaile (1808-1859)       
Pada tahun 1845, ia berhasil melakukan eksperimen pada sebuah rumah sakit. Sejak saat itu, ia menerapkan mesmerisme untuk pembedahan. Disini Esdaile, berhasil melakukan ribuan operasi kecil dan sekitar 300 operasi besar dengan menggunakan mesmerisme. Mengingat saat itu belum ditemukan obat bius, sehingga resiko kematian cukup tinggi. Esdaile dengan menerapkan mesmerisme telah menekan jumlah kematian akibat operasi. Dari 50% resiko kematian, telah ditekan menjadi hanya 5%.
John Elliotson (1791-1868) 
John Elliotson merupakan seorang dokter yang disegani di London pada masa itu. Ia adalah orang yang pertama kali memperkenalkan stetoskop di Inggris disamping ia juga menduduki jabatan penting di Universitas. Elliotson adalah seorang dokter yang menerapkan mesmerisme pada praktik pembedahannya. Ia pernah melakukan 1.834 operasi tanpa pasien merasakan rasa sakit.
Marquis de Puysegur (1751-1825)      
Setelah Mesmer meninggal dunia, salah satu pengikutnya yang cukup berpengaruh adalah Marquis de Puysegur. Ia adalah anggota pasukan altileri dan sudah belajar banyak tentang mesmerisme.
Hingga pada suatu ketika, ia kembali ke kampung halamannya dan melakukan praktik. Puysegur memiliki pendapat bahwa batang, ranting dan dahan pohon bisa membantu pasien untuk mengalirkan energi magnet ke dalam tubuhnya. Oleh karena itu ia selalu mengobati para pasiennya di alam terbuka di bawah pohon rindang. Puysegur adalah seorang mesmerisme yang mengemukakan pertama kali istilah “somnabulism”, yang berarti tidur berjalan. Hal ini ia temukan ketika menangani salah satu pasiennya bernama Victor, yang mampu melakukan berbagai aktivitas yang berdeda, seakan memiliki kepribadian yg berbeda-beda, ketika berada dalam kondisi trans.
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815)             
Lahir pada 23 Mei 1734, di dekat Danau Konstanz, Austria. Sejak muda ia menjadi biarawan pada Ordo Yesuit di Dilingen, Jerman, dan menaruh minat yang besar pada bidang fisika, matematika dan astronomi. Meski demikian, akhirnya ia lebih memilih untuk belajar kedokteran di Universitas Wina.
Pada 1763, Mesmer memperoleh kesarjanaan dengan tesis berjudul “De Planetorium In Flux” yang berarti pengaruh planet-planet pada tubuh manusia. Ia beranggapan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan-cairan misterius yang berasal dari bintang-bintang. Kemudian ia menyebut cairan itu dengan istilah “animal gravitation” dan ia merevisi lagi menjadi “animal magnetism”. Dalam hal ini, Mesmer meyakini bahwa cairan atau magnet tersebut berada dalam alam semesta, termasuk manusia. Sehingga jika terjadi perubahan pada komposisi cairan tersebut, maka akan muncul penyakit pada tubuh manusia.
Kemudian dengan dibantu oleh Maximilian Hell, seorang imam Yesuit yang menjabat sebagai professor astronomi di Universitas Wina. Ia membantu Mesmer dengan membuatkan magnet-magnet yang bentuknya mengikuti bagian-bagian tubuh manusia. Magnet-magnet tersebut kemudian diuji coba pada pasien-pasien Mesmer dengan cara melekatkannya pada perut dan kaki. Metode ini akhirnya berhasil menyembuhkan beberapa pasien.
Lebih lanjut lagi Mesmer menemukan bahwa kesembuhan bisa dicapai tenpa magnet. Ia meyakini bahwa tubuhnya sendiri sebagai healer, juga bisa memancarkan magnet. Pada metode ini, terapi yang dilakukan adalah dengan mengalirkan energi magnet melalui tangan. Sehingga Mesmer beranggapan bahwa apapun yang disentuhnya juga dapat teraliri magnet ini.
Hipnosis Klasik        
Hipnosis sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dan berasal dari berbagai kebudayaan di seluruh penjuru dunia. Hipnosis pada masa itu digunakan oleh para pemuka agama, tokoh masyarakat, ataupun dukun untuk tujuan penyembuhan.
Pada jaman Mesir kuno, sekitar 2980-2900 SM, terdapat terapi tidur yang dilakukan di kuil-kuil pada masa pemerintahan Faraoh Zoser.Pada tahun 500 SM, di Yunani juga terdapat praktik penyembuhan di kuil-kuil Eskulapian. Pada kuil ini terdapat ruangan-ruangan khusus untuk para pemuka agama membacakan mantra pada pasien demi mencapai kesembuhan. Terkadang pemuka agama juga membawa sikat dan kain lap untuk membersihkan tubuh pasien dari kotoran dan dosa yang membuatnya menderita penyakit.
Di Cina, pada tahun 1600 SM, seorang tabib bernama Wong Tai, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kedokteran Cina, dikenal sangat piawai melakukan penyembuhan dengan pembacaan mantra dan menumpangkan tangan pada para pasiennya.
Di India, pada masa yang sama, para tabib yang disebut dengan fakir, menyembuhkan para pasien dengan membantunya untuk dapat tidur hingga dalam kondisi mirip dengan trans.
Di Inggris, seseorang bernama Edward the Confessor, memperkenalkan “royal touch” atau sentuhan raja. Hal ini selanjutnya menjadi budaya kerajaan bagi para raja untuk menyentuh rakyatnya yang sedang menderita sakit.Royal touch kemudian diikuti oleh kalangan gereja. Sehingga para pemuka gereja juga menyentuhkan tangannya pada orang yang sakit sambil membaca kitab suci.
Sekarang Anda sudah mengetahui sejarah tentang hipnosis klasik yang berasal dari berbagai budaya di penjuru dunia. Bagaimana dengan bangsa Indonesia? Apakah Anda juga menemukan hal serupa dari budaya Indonesia?
Mungkin diantaranya masih dipertahankan hingga sekarang. Bentuk-bentuk sentuhan, transfer energi, mantra-mantra dan lain-lain. Apa anda pernah mengetahuinya?
Pada era hipnosis klasik ini semua bertumpu pada keyakinan-keyakinan budaya di berbagai penjuru dunia. Hipnosis pada masa ini sering disebut dengan transfer energi, magic, atau kadang bisa dibilang klenik.Sebagian orang menganggap hipnosis klasik adalah bukan hipnosis. Termasuk bentuk-bentuk klenik dan magic di Indonesia. Namun jika diperhatikan, bentuk klenik dan magic di Indonesia memiliki kesamaan dengan hipnosis klasik di berbagai penjuru dunia di masa lampau.Hipnosis klasik merupakan sebutan untuk bentuk-bentuk hipnosis di masa lalu yang tidak dikaji dan dicatat secara ilmiah. Selanjutnya era hipnosis modern yang ditandai dengan kajian ilmiah akan dimulai dan ditandai oleh sebuah hipotesa dalam studi kedokteran.
Meski demikian, terdapat beberapa pasiennya tidak terkena dampak dari magnet yang dialirkan melalui tangan Mesmer. Kemudian ia meminta pasien tersebut untuk menunjukkan lebih besar untuk sembuh dan membiarkan energi magnet memasuki tubuhnya.
Popularitas Mesmer semakin besar, hingga ia mulai kesulitan untuk melakukan terapi secara personal, dan mulai melakukan terapi secara berkelompok. Kemudian ia menciptakan sebuah tong yang berisi kaca dan kumparan. Lalu para pasiennya diajak untuk duduk melingkari tong tersebut yang sudah diberi energi magnet oleh Mesmer.
Seiring waktu popularitas Mesmer semakin meroket, dan akhirnya memicu “kecemburuan” dari pihak-pihak lain. Hingga pada tahun 1784, Raja Louis XVI membentuk sebuah komisi khusus untuk menyelidiki metode penyembuhan yang dilakukan oleh Mesmer. Salah satu anggota komisi tersebut adalah Benjamin Franklin, yaitu duta besar Amerika untuk Prancis saat itu.
Hasil investigasi komisi ini cenderung mendeskreditkan Mesmer. Hal ini membuat Mesmer memutuskan untuk pindah ke Swiss. Di Swiss, Mesmer banyak mendedikasikan hidupnya untuk mengobati orang-orang miskin. Disamping pula banyak dokter perwakilan dari berbagai Negara yang datang ke Swiss untuk berguru pada Mesmer. Hingga pada 5 Maret 1815, Mesmer menutup mata untuk selamanya. Jasadnya dimakamkan di Meersburg.
Sumbangsih Mesmer sangat besar pada dunia pengobatan, khususnya pada kajian hipnosis. Sehingga Mesmer dijuluki Bapak Hipnosis Modern. Ia berhasil membawa kajian hipnosis klasik menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang ilmiah. Meski pada ulasannya masih terdapat kaitan dengan magnet atau aliran energi, namun Mesmer mengakui bahwa ketika pasien tidak memiliki minat yang besar untuk sembuh dan menolak energi yang dialirkan, maka pasien tersebut sulit untuk sembuh melalui aliran magnet dari tangan Mesmer. Hal tersebut merupakan bukti besarnya peran keyakinan dan sugesti pada kesehatan. Meski istilah tersebut tidak ia gunakan.
Metode yang digunakan Mesmer ini kemudian disebut dengan sebutan Magnetisme atau aliran Mesmerisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar