GELOMBANG OTAK (BRAINWAVE)
Jaringan
otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Gelombang
listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak
manusia menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh
otak umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Akan tetapi selalu
ada jenis gelombang otak yang paling dominan, yang menandakan aktivitas otak
saat itu. Gelombang otak menandakan aktifitas pikiran seseorang.
Gelombang otak diukur dengan alat yang
dinamakan Electro Encephalograph (EEG). EEG ditemukan pada tahun 1929 oleh
psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG adalah alat yang sering
diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang.
Beta, frekuensi 12 - 25 Hz.
Dominan
pada saat kita dalam kondisi terjaga,
menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi,
misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat, olah raga, dan memikirkan
hal-hal yang rumit. Gelombang beta memungkinkan seseorang memikirkan sampai 9
obyek secara bersamaan.
Alpha, frekuensi 8 - 12 Hz.
Dominan
pada saat tubuh dan pikiran rileks dan
tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan
ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang
dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan.
Theta, frekuensi 4 - 8 Hz
Dominan
saat kita dalam kondisi hypnosis,
meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini
menandakan aktivitas pikiran bawah sadar.
Delta, frekuensi 0,1 - 4 Hz.
Dominan
saat tidur lelap tanpa mimpi.
Penemuan
alat untuk mengukur gelombang otak berpengaruh positif terhadap perkembangan
hypnosis. Hypnosis yang semula dianggap sebagai hal yang misterius, menakutkan,
dan dianggap fenomena supranatural, sekarang sudah diterima secara ilmiah
sebagai kondisi alami manusia.
Telah
dilakukan penelitian pada sejumlah subjek dan diperoleh hasil bahwa subyek yang
sedang dalam kondisi hypnosis, gelombang otaknya antara alpha dan theta. Dalam
kondisi terjaga, gelombang otak subyek umumnya adalah beta. Begitu dilakukan
induksi, maka gelombang otak subyek secara cepat turun ke alpha, dan setelah
dilakukan teknik deepening, otak subyek menunjukkan gelombang theta. Diyakini
oleh para ilmuan bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak theta yang
dominan, maka sedang terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.
Sekarang
anda sudah tahu bahwa seorang dalam kondisi trance hypnosis gelombang otaknya adalah antara alpha dan theta.
Pertanyaannya, apakah gelombang otak alpha dan theta hanya terjadi pada kondisi
trance hypnosis saja?
Ternyata
tidak. Secara alami anda memasuki
kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur. Ketika anda
sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih
menyadari keberadaan anda, maka seperti itulah kondisi hypnosis. Ketika anda
terjaga dari tidur, dan masih malas untuk beranjak dari tempat tidur karena
masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi hypnosis.
Kondisi hipnotis yang dalam (deep
trance) setara dengan kondisi gelombang Theta. Teknik hipnotis adalah
seni untuk membawa seseorang dari kondisi aktif (Beta) ke kondisi tenang (Alpha
& Theta).
Kondisi Theta adalah kondisi
dimana pikiran sadar tidak aktif, dan pikiran bawah sadar bersifat reseptif,
atau mudah menerima saran dan sugesti dari luar.
Kondisi Delta adalah kondisi
dimana pikiran bawah sadar tidak aktif, tetapi pikiran bawah sadar non
reseptif.
Aktifitas gelombang otak menjelang tidur
Berdasarkan penjelasan di
atas, maka ketika manusia menjelang tidur, yang terjadi adalah penurunan
gelombang otak yang menyebabkan terjadinya perpindahan area, yaitu dari Beta,
turun ke Alpha, kemudian turun lagi ke Theta, dan akhirnya memasuki tidur
sempurna yaitu Delta. Hal ini juga berlaku bagi anak-anak.
Berdasarkan prinsip bahwa
proses tidur adalah proses perpindahan gelombang otak, maka sugesti dapat
dimasukkan ketika gelombang otak diperkirakan sudah mulai menyentuh Theta,
tetapi belum memasuki Delta.
Secara praktis, saran atau
sugesti untuk anak dapat mulai diucapkan ketika anak mulai tertidur, karena
tidur di awal ini belumlah tidur sempurna (Delta) melainkan suatu kondisi dimana
pikiran bawah sadar memiliki sifat paling reseptif (Theta). Walaupun kondisi
Theta belum merupakan tidur “sempurna” akan tetapi bagi Subyek dalam hal ini
anak, tidur ini tetap dirasakan sebagai tidur sempurna, sehingga kemungkinan
anak tidak akan mendengarkan sugesti yang diberikan, tetapi sugesti ini justru
didengarkan dengan baik oleh pikiran bawah sadar mereka, sehingga berproses
kepada perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.
Jika tepat ketika anak baru
mulai tertidur atau sudah mulai tidak merespon suara luar, maka orang tua dapat
mulai mengucapkan kalimat-kalimat saran, lakukan sekitar 15 menit secara
berkesinambungan. Hal ini penting, karena jika sugesti sempat terhenti beberapa
menit, maka anak akan “meluncur” memasuki gelombang Delta, atau gelombang tidur
alamiah.
Fenomena ini sebenarnya sudah
sering dialami anak dimanapun juga, yaitu mereka mudah mengingat dongeng
menjelang tidur, walaupun mungkin ketika dongeng ini baru dibacakan, mereka
sudah tertidur dengan pulas. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng tersebut justru
didengarkan oleh pikiran bawah sadar, sehingga menjadi ingatan yang sangat
kuat.
Teknik ini juga dapat
diterapkan kepada anak autis, karena bagi penderita autis tentu tidak dapat
diterapkan hipnotis formal, karena fokus menjadi permasalahan utama bagi anak
penderita autis.
Teknis diatas senada dengan
teknik hypnosleep seperti yang telah kita ulas sebelumnya.
Suatu rangkaian kata atau
kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan
beberapa “aturan” sebagai berikut ini :
Client Language Preference
Pergunakan kata dan kalimat
yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah “bahasa ibu” dari Subyek, serta
kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.
Pacing – Leading
Secara sederhana dalam kaidah
hipnotis, Pacing berarti “fakta” dan Leading berarti “saran”. Kalimat-kalimat
hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.
Repetition
Lakukan
pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih
efektif dalam “menembus” pikiran bawah sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar