Laman

Rabu, 28 Desember 2011

Cara Memahami Anak




Orang tua maupun guru sering memerankan dirinya sebagai “polantas”, eits.... jangan emosi dulu, misal: saat anda mengendarai motor melewati perempatan yang dijaga oleh polantas namun anda tidak memakai helm, tidak pakai spion, lupa bawa SIM dan tidak menyalakan lampu, apakah yang akan dilakukan oleh polantas? Pastilah anda akan ditilang dan beberapa hari kemudian cobalah anda lewat lagi dengan kelengkapan sesuai aturan (safety riding) lewat didepan polantas, apakah yang akan dilakukan polantas? Pasti membiarkan anda lewat tanpa reaksi sedikitpun, artinya orang tua sering menghukum (punish) anak ketika anak melakukan kesalahan namun sering lupa memberi pujian atau penghargaan (award) saat anak melakukan hal yang benar.
Orangtua dan guru juga sering memerankan diri sebagai penyidik dengan menggunakan kalimat-kalimat interogasi pada anak saat ada kejadian tertentu bahkan parahnya lagi kita sering menuduh anak melakukan ini dan itu sehingga anak benar-benar merasa bahwa dia sperti yang dituduhkan padanya.
Emosi anak sangat menguasai logika berfikir mereka, ketika anak sedang emosi maka sia-sia jika kita memberi motivasi sehebat apapun, dalam kondisi emosi negatif anak tidak bisa menerima input positif. Berbeda hasilnya jika kita mengetahui terlebih dahulu perasaan mereka dan menjadikan diri kita sebagai sahabat anak dan berusaha mengerti perasaan anak. Buatlah mereka nyaman terlebih dahulu, baru kemudian beri mereka nasehat ataupun motivasi
Cara terbaik memahami anak adalah dengan mengetahui emosinya dan memberi mereka kekuatan dan dorongan untuk menemukan solusinya dengan cara:
·         Dengarkan mereka, tatap mata mereka dengan tatapan sayang. Terkadang anak tak butuh solusi namun butuh perhatian, pengertian dan mau didengar ketika berkeluh kesah, berbahagialah jika anak mau terbuka, berbagi perasaan dan berbagi fikiran. Cukup dengan berkata: “hmmmm.... gitu ya.... lalu....?” kelihatannya sederhana namun sulit bagi orang tua ataupun guru yang sering mengambil jalan pintas dengan langsung pada solusi, ketika kita membiarkan anak mengungkapkan perasaannya biar dia mencoba menemukan solusi bagi dirinya, dengan pendekatan ini anak akan semakin terbuka jika ada problem, anak akan semakin percaya diri untuk mengatasi persoalan hidupnya kelak dikemudian hari.
·         Mengenali dan menggambarkan emosi. Perlu kita mempelajari emosi dan maknanya yang dialami manusia sebagai berikut:
a.      Marah >>>  merasakan adanya ketidak adilan
b.      Rasa bersalah >>> kita merasa tidak adil terhadap oranglain
c.       Frustasi>>> melakukan sesuatu berkali-kali namun hasilnya tidak sesuai harapan artinya kita harus mencari cara lain / metode lain agar berhasil
d.      Kecewa>>> keinginan yang tak terwujud
e.      Sedih>>> kehilangan sesuatu yang berharga
f.        Kesepian >>> kebutuhan akan orang yang bukan hanya sekedar teman
g.      Merasa tak mampu>>> belajar sesuatu karena tak bisa dilakukan dengan baik
h.      Bosan >>> kebutuhan untuk mendapatkan tantangan baru
i.        Stress >>> sesuatu yang terlalu menyakitkan
j.        Depresi >> sesuatu yang menyakitkan dan harus segera dihentikan.

Begini contoh kasusnya: jika anak anda mendatangi anda dan dia berkata: “bunda.... Dion tidak mau maen catur ama aku....”, pada kalimat tersebut ada rasa kecewa dan kesepian. Jadi respon kita yang tepat adalah: “kamu pengen banget ya maen ama dion? Kamu kesepian ya?” kemudian lihat respon anak, biasanya anak akan bercerita panjang lebar kemudian biarkan anak menemukan solusinya sendiri dengan cara : “apa yang bisa bunda/ayah buat untuk kamu? Mau bermain dengan bunda/ ayah? Ato kamu punya ide?”
Dengan begitu anak akan terbiasa terbuka dengan orang tua dan mereka terbiasa untuk menemukan solusinya sendiri.
Proses ini memerlukan waktu, tidak bisa sekejap jadi, namun dilakukan terus menerus sehingga hubungan anak dan orang tua bisa dekat dan harmonis, bukankah segalah sesuatu itu harus dibentuk melalui proses.
Selamat mencoba menjadi orang tua yang menyenangkan sehingga anak-anak anda menjadi anak-anak yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar